Oleh:
RANELDI SEFPRIMA NASUTION
060305021
Kelompok :
Komoditi : Jamur Tiram
Pendahuluan
Tumbuhan jamur pada awalnya kurang begitu diminati masyarakat, bahkan cenderung dipandang sebagai komoditas yang tidak bernilai. Karena selain hanya tumbuh di hutan tepatnya pada pohon kayu, tumbuhan jamur ini juga dipandang tak memiliki nilai gizi maupun nilai ekonomi. Namun setelah banyaknya penelitian tentang manfaat dan nilai gizi yang terkandung dalam jamur maka perlahan jamur menjadi suatu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dan dicari. Salah satu jamur pangan yang berasal dari hutan adalah Jamur tiram yang menjadi salah satu hasil hutan non kayu.
Jamur tiram selama ini hanya dikenal sebagai faktor penambah dalam sajian makanan seperti sayur. Padahal jamur tiram dapat diolah menjadi bentuk makanan yang bernilai ekonomis tinggi. Hal ini dikarenakan karena ketidaktahuan masyarakat terhadap pemanfaatan jamur tiram tersebut.
Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan akan pangan, perlu adanya usaha-usaha pemanfaatan sumber daya pangan secara optimal. Pengolahan tepat guna terhadap bahan pangan ditujukan untuk memberi nilai tambah, menghasilkan produk yang digemari oleh masyarakat serta dengan teknologi dan biaya yang dapat dijangkau oleh produsen.
Abon yang selama ini kita ketahui adalah berasal dari hewani baik itu dari daging, ayam, ikan maupun yang lainnya. Oleh karena itu, abon tidak selamanya berasal dari produk hewani akan tetapi abon juga bisa diolah dari bahan pangan nabati seperti jamur tiram. Selain rasa yang dihasilkan oleh abon jamur tiram tidak kalah dari abon yang dihasilkan dari bahan pangan hewani seperti daging, ayam, ikan dan lain sebagainya.
Selain pengolahan abon jamur tiram yang mudah dan memiliki biaya produksi yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan pengolahan abon dengan menggunakan bahan yang lainnya. Abon jamur tiram juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai alternatif makanan bagi konsumen vegetarian yang hanya memakan makanan yang diolah dari bahan pangan nabati.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah jamur tiram. Bumbu – bumbu yang ditambahkan adalah bawang merah, bawang putih, cabe merah, gula merah, lengkuas, sere, daun salam, kemiri, ketumbar dan garam.
Alat
- Oven - Termometer
- Pisau - Timbangan
- Lesung - Kain Saring
- Panci Pengukusan - Loyang
- Kompor - Kuali
- Talenan
Prosedur
Diambil jamur tiram kemudian dicuci dan dibersihkan. Kemudian diambil 200 gram untuk tiap satu perlakuan. Diblansing jamur tiram tersebut sampai lunak pada suhu 800C selama 15 menit. Direndam dengan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) selama 15 menit. Kemudian ditiriskan dan ditumbuk sampai agak halus kemudian diperas. Lalu direndam dalam air kelapa dalam waktu yang telah ditentukan. Jamur tiram yang telah diperas dicampur dengan bumbu yang telah ditumis yang terdiri dari bawang merah (20 gr), bawang putih (30 gr), gula merah (25 gr), lengkuas (25 gr), kemiri (10 gr), daun salam (1 lembar), sere (10 gr), ketumbar (5 gr), merica (1 gr) dan garam (5 gr) Setelah itu ditiriskan dan disangrai hingga agak kering lalu dimasukkan abon ke dalam oven pada suhu 1000C – 1500C selama 2 jam sehingga abon benar – benar kering.
Bagan Alir
DIKLAT KILAT TANAM JAMUR TIRAM PUTIH HASIL DIBELI.
BalasHapusKami menyelenggarakan diklat kilat perkebunan Jamur Tiram dengan spesifikasi sbb:
1. Tidak memerlukan lahan yg luas
2. Dapat dilakukan di dataran rendah / kota
3. Hasil panenan dibeli dg harga tinggi
4. Dapat dilakukan siapa saja tua/muda/pria/wanita
5. Disediakan alat dan bibit
6. Modal irit hasilkan duit selangit
Yang berminat silakan hubungi kami 082136712513 atau chasiapro@gmail.com