OLEH:
NURLIANA MANURUNG
080305011
KELOMPOK: BUNGA
KOMODITI: LIDAH BUAYA
Lidah buaya (Aloe vera) bukan tanaman asing bagi kita, hal ini terlihat banyaknya orang yang telah menanam dan memakannya. Bentuk tanaman ini pendek dengan daun seperti tompak. Daun berdiri tegak dan dipinggirnya berbaris duri yang tidak begitu tajam. Letak daun bersap-sap, rapat, melingkar, serta mempunyai daun yang berwarna hijau berlapis lilin dan di dalamnya terdapat daging daun yang tebal berwarna bening. Lidah buaya hamper menyerupai kaktus dan termasuk jenis tanaman tahunan. Keistimewaan dari sifatnya yang patut dikagumi adalah kemampuannya bertahan hidup di daerah kering pada musim kemarau, yakni dengan cara menutup stomatanya rapat-rapat. Hal itu dilakukan untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya.
Tanaman lidah buaya sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Walaupun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu manfaat dan khasiat tanaman ini. Biasanya lidah buaya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan perawatan kulit. Tanaman ini bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik. Di samping itu, juga sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman kesehatan.
Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium, dan zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan berbagai penyakit degeneratif.
Daun lidah buaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan dengan cara direbus atau dimasak menjadi aneka makanan. Di samping itu, bisa juga digunakan sebagai bahan baku industri dalam bentuk tepung. Lidah buaya dapat diolah menjadi cendol, selai, teh lidah buaya, jeli, serbat lidah buaya dan dodol. Dodol adalah sejenis makanan yang dikategorikan dalam jenis makanan manis. Untuk membuat dodol yang bermutu tinggi cukup sulit karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan keahlian. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dodol terdiri dari santan kelapa, tepung beras, gula pasir, gula merah dan garam.
Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan dicampur bersama dalam kuali yang besar dan dimasak dengan api sedang. Dodol yang dimasak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja, maka dodol tersebut akan hangus pada bagian bawahnya dan akan membentuk kerak. Oleh sebab itu, dalam proses pembuatannya campuran dodol harus diaduk terus menerus untuk mendapatkan hasil yang baik. Waktu pemasakan dodol kurang lebih membutuhkan waktu 4 jam dan jika kurang dari itu, dodol yang dimasak akan kurang enak untuk dimakan. Setelah 2 jam, pada umumnya campuran dodol tersebut akan berubah warnanya menjadi cokelat pekat. Pada saat itu juga campuran dodol tersebut akan mendidih dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Bahan :
- 1 kg daging daun lidah buaya
- 700 gram tepung ketan
- 400 gram t epung beras
- 2 kg gula pasir
- 2 liter santan
- 0,1% asam askorbat (1 gram untuk 1 liter air atau 0,1 gram untuk 100 ml air)
- Pewarna hijau secukupnya (jika perlu dan disukai)
- Agar-agar secukupnya.
Peralatan :
- Pisau Stainless Steel
- Talenan
- Blender
- Kompor
- Sutil kayu
- Wajan
- Saringan santan
- Baskom
- Sendok makan
- Loyang
- Plastik / daun pisang
- kemasan plastik atau kertas minyak
Prosedur Percobaan :
- Dipisahkan kulit daun lidah buaya dengan dagingnya, dibersihkan dan dihaluskan dengan blender.
- Dimasak santan dan gula di dalam wajan hingga mengental.
- Dimasukkan tepung ketan dan beras ke dalam larutan gula.
- Dimasukkan lidah buaya yang telah diblander, kemudian diaduk. Pengadukan dilakukan sampai adonan menjadi liat, berminyak dan tidak lengket di wajan (wadah).
- Diberi agar-agar dan pewarna.
- Diangkat adonan dodol yang telah masak, kemudian dimasukkan ke dalam Loyang dengan ketinggian 1-2 cm. Adonan ditekan-tekan agar padat dan rata. Sebelum adonan dimasukkan, permukaan dalam loyang dialasi dengan plastik atau daun pisang.
- Didinginkan sampai adonan mengeras.
- Dodol yang telah mengeras dipotong-potong.
- Potongan-potongan dodol dibungkus dengan plastik. Setelah itu, dodol siap dikemas ke dalam kemasan plastik atau kertas minyak.
Bagan alir:
Referensi
- Furnawanthi, I., 2007. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib.
Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT dan Agromedia Pustaka,
Jakarta.
(Aloe vera) Dan Khasiatnya. (5 Oktober 2010).
- http://www.wikipedia.org., 2009. Dodol. (5 Oktober 2010).
dodol lidah buaya enak juga tuh. namun dalam pengolahannya perlu keahlian juga agar tidak terasa pahit.
BalasHapuscara menghilangkan lendir lidah buaya